PENGARUH Sunan Kalijaga bagi masyarakat Indonesia khususnya Pulau Jawa sangatlah besar. Ia merupakan salah satu dari sembilan wali atau Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam. Pemilik nama asli Raden Said itu kerap membawa benda pusaka saat melakukan dakwah.
Hingga kini, benda pusaka yang digunakan oleh Sunan Kalijaga masih ada yang tersimpan dengan baik. Merangkum berbagai sumber, Kamis (14/11/2019) inilah 4 benda pusaka peninggalan Sunan Kalijaga :
Ontokusumo

Benda pusaka pertama adalah rompi Ontokusumo. Konon, rompi ini merupakan peninggalan dari Nabi Muhammad yang diwariskan hingga sampai ke tangan Sunan Kalijaga. Ontokusumo diperolehnya setelah khatam Alquran pada malam Jumat legi. Ketika itu ia bersama wali lain tengah berkumpul di Masjid Agung Demak. Tiba- tiba Sunan Kalijaga mendapat sepucuk surat yang berisi pesan menanyakan kesediaan menerima hadiah berisi rompi terbuat dari kulit kambing peninggalan Nabi Muhammad.
Keris Kyai Carubuk

Benda pusaka peninggalan Sunan Kalijaga lainnya adalah keris Kyai Carubuk. Keris berlekuk 17 itu dibuat oleh sahabatnya yang bernama Empu Supa Mandagri, seorang pandai besi kenamaan dari Kerajaan Majapahit. Saat pembuatan keris, menurut cerita Sunan Kalijaga hanya mengirimkan bahan mentah berupa besi seukuran biji salak. Dengan keahlian dan kekuatan kanuragan yang dimiliki Empu Supa Mandagri, keris berhasil terbuat. Keris tersebut ditempa dengan bara dari sumber api abadi Mrapen di Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Uniknya, keris Kyai Carubuk dibuat bukan dengan alat pemukul melainkan hanya ditekan menggunakan jari tangan.
Tongkat Kalimasada
Selanjutnya, Sunan Kalijaga memiliki tongkat yang selalu setia menemani setiap pengembaraannya. Tongkat berwarna hitam itu diberi nama Kalimasada dan menjadi salah satu peninggalan benda pusaka. Konon dari tongkat terjadi banyak peristiwa di luar nalar. Sebut saja terciptanya mata udara atau terlepasnya api dari dalam tanah setelah ditancapkan ke bumi.
Api abadi Mrapen

Terlibat dalam pembuatan keris Sunan Kalijaga, api abadi Mrapen juga bisa dimasukkan sebagai benda pusaka peninggalannya. Cerita lain mengatakan api abadi muncul setelah Sunan Kalijaga menancapkan kerisnya di tanah saat memimpin Kerajaan Demak dan berhasil mengalahkan Kerajaan Majapahit. Niat awalnya ia hanya ingin mencari mata air untuk sang prajurit yang kelelahan, namun malah muncul api.