BALI - Suatu hari, hiduplah seekor rusa di hutan yang dilanda kekeringan berkepanjangan. Tidak ada lagi makanan di hutan itu.
Itulah dongeng pembuka Cut Mini di hadapan anak-anak SD Negeri 3 Ketewel, Gianyar. Terik matahari siang itu tak menyurutkan semangat siswa-siswa itu mendengarkan dongeng duta CIMB Niaga itu.
Cut Mini melanjutkan dongengnya. Sampailah rusa di depan sungai. Dia melihat hewan lainya banyak yang menyeberangi sungai pindah ke hutan di seberang.
"Apa aku bisa menyeberangi sungai? Aku takut. Kalau terjadi apa-apa tidak ada yg menolong. Tapi aku lapar. Di sini tidak ada lagi makanan," tutur Cut Mini.
Tak lama kemudian, datanglah si kerbau. Dia berkata kepada rusa. "Kenapa sungai yang ada di depan hanya kamu pandangi? Kamu tidak ingin pergi ke hutan yang ada di seberang?," tanya kerbau.
"Apa yg kamu takutkan? Kita harus cari makan, kalau tidak bisa mati. Di hutan ini sudah tidak ada lagi makanan. Kau mau mati?," tanya kerbau lagi.
Rusa terdiam. Dia berpikir. "Sebenarnya aku ingin menyeberangi sungai, tapi takut," jawab rusa.
Kerbau akhirnya meninggalkannya. Belum sampai di hutan seberang, kerbau itu sudah dimakan buaya. "Untung aku tdk menyeberang," kata rusa menggumam.
Usai mendongeng, Cut Mini mengatakan pendidikan itu susah dan gampang. "Kalau kalian punya kesabaran, Insya Allah bisa menggapai mimpi ke depannya. Mau sabar seperti rusa?," katanya.
Di akhir dongengnya, Cut Mini meminta para siswa menuliskan mimpi atau cita-cita mereka dan ditempel di pohon wishing three.
(fmi)