Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun mendadak viral karena kegigihannya menjalani hidup sebatang kara. Bocah tersebut telah kehilangan nenek dan ayahnya dalam waktu yang relatif singkat.
Alhasil bocah berusia 10 tahun itu harus berjuang seorang diri agar bisa mempertahankan hidupnya. Demi mempertahankan diri bocah laki-laki bernama Dang Van Khuyen tersebut menanam sayuran seorang diri.
Ia tinggal di salah satu desa Vietnam bersama neneknya dan pergi ke sekolah setiap hari. Ia kehilangan ibunya setelah sang ayah yang merupakan pekerja konstruksi memutuskan untuk berpisah.

Khuyen dan neneknya saling bergantung satu sama lain sambil menjalani kehidupan yang sederhana. Mereka tidak memiliki cukup uang untuk bertahan hidup. Meski demikian kehidupan mereka masih terbantu karena sang ayah kerap mengirimkan uang untuk mereka.
Tragisnya saat ini nenek bocah itu telah meninggal dunia karena usia tua. Khuyen terpaksa harus bertahan hidup seorang diri di rumah peninggalan neneknya. Duka tak kunjung berakhir, tak lama kemudian ia menerima kabar bahwa ayahnya juga meninggal dalam kecelakaan di tempat kerja.
Baca Juga: Ikut Acara Offline BuddyKu Fest, Cara Jadi Content Creator Handal Zaman Now!
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News
Sebagaimana dilansir World of Buzz, Kamis (28/11/2019), kini Khuyen hidup tanpa teman dan keluarga yang mendukung kehidupannya sehari-hari. Bocah laki-laki itu melakukan apapun dan mengatasi segala masalah seorang diri.

Ia pun sangat tegar menjalaninya tanpa peduli seberapa keras kehidupan yang dilakukannya. Terbukti Khuyen berhasil merawat dirinya sendiri.
Ia juga sangat giat belajar dan tidak pernah bolos sekolah meskipun cuaca terik ataupun hujan. Pihak sekolah dan pemerintah setempat mengetahui kondisi hidup Khuyen dan berusaha mencarikan anak tersebut keluarga angkat.

Meski demikian Khuyen bersikeras untuk hidup seorang diri. Merasa iba dengan kondisi muridnya, guru di sekolah Khuyen cuti dari pekerjaannya dan menghabiskan sekira 10 juta dong atau sekira Rp6 juta. Uang tersebut dipergunakan sang guru untuk membawa tubuh ayah muridnya untuk dimakamkan.
Guru yang iba ini kemudian mengunggah kisahnya di internet dan mendapat perhatian banyak netizen yang ingin membantunya. Beberapa bahkan ingin mengadopsi Khuyen, tetapi anak itu menolak untuk meninggalkan rumahnya.

Bocah itu terus hidup mandiri dengan pergi ke sekolah setiap hari, menanam sayuran sendiri dan menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya. Kekhawatiran yang dimiliki orang-orang terhadapnya adalah ia masih harus menempuh jalan yang jauh sebelum berusia 18 tahun.

Mereka khawatir Khuyen tidak akan dapat memenuhi kebutuhan sampai saat itu. Namun di luar kesulitan tersebut, keinginan anak laki-laki ini untuk bertanggung jawab atas hidupnya sendiri sangat mengagumkan terutama di usianya yang baru sepuluh tahun.