Entah sudah tidak betah lama menjadi jomblo atau mencari sensasi, kini muncul tren pacaran virtual. Seseorang memilih memiliki pacar virtual untuk menjalin asmara tanpa harus bertatap muka.
Hal tersebut sedang menjadi di tren di China. Banyak kaum jomblo di China yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol dengan pacar virtual. Layaknya seorang pasangan, mereka berkencan mesra di media jejaring sosial lewat chatting, video chat, dan telepon. Tetapi belum pernah bertatap wajah secara langsung sebelumnya.
Dilansir dari South China Morning Post, hal ini biasanya berawal dari pria yang menawarkan dirinya untuk dibayar menjadi pacar virtual. Kencan online ini terjadi karena si wanita yang jomblo butuh teman curhat dan kasih sayang.
Layanan pacar online ini disediakan oleh aplikasi pesan yang hanya ada di China, yaitu WeChat dan situs e-commerce Taobao. Contoh jomblo yang menggunakan aplikasi ini adalah wanita berusia 19 tahun, seorang mahasiswa kedokteran di China.
Dia menghabiskan lebih dari 1.000 yuan atau setara hampir Rp2 juta untuk berkencan dengan pacar virtual. Sang pacar virtual akan menemaninya lewat chat dan video chat secara ramah serta perhatian dari matahari terbit sampai tenggelam.
“Jika seseorang bersedia menemaniku dan kencan, dengan senang hati aku akan mengeluarkan uang,” kata Robin pengguna jasa pacar virtual yang tidak bersedia menyebut nama lengkapnya.