Para peneliti memperingatkan mengonsumsi daging, makanan yang digoreng, biji-bijian, dan makanan berlemak terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina mata di kemudian hari.
Akibat pola makan yang buruk termasuk berlebihan makanan berlemak, risiko kebutaan itu disebut degenerasi makula terkait usia lanjut (AMD) tahap akhir, yakni suatu kondisi yang tidak dapat dipulihkan serta memengaruhi penglihatan seseorang.
Dilansir dari thehealthsite, AMD adalah penyakit yang tidak dapat dipulihkan karena disebabkan oleh faktor genetika. Penyakit itu juga disebabkan dari faktor eksternal seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kenaikan berat badan.

“Perawatan yang terlambat bisa menyebabkan kehilangan penglihatan. Periksalah kondisi mata sejak dini untuk mencegah,” kata Shruti Dighe, penelitian dilakukan di universitas yang berada di Buffalo, AS.
Studi itu menunjukkan kerusakan diakibatkan oleh nutrisi yang buruk. Para peneliti mempelajari hubungan potensial antara makanan yang sarat kolesterol jahat dan AMD. Makula adalah suatu area kecil di tengah lapisan bagian dalam retina mata dengan jumlah sel batang dan kerucut terbanyak.
 
Para ilmuwan menemukan sel-sel RPE sehat dengan tingkat fleksibilitas untuk mengatasi perubahan kondisi pada mata yang menua, pola makan tinggi lemak jenuh dapat mengganggu proses pemecahan, menyebabkan kerusakan jangka panjang dan pemandangan selanjutnya.
“Yang kami dapat dari penelitian ini adalah orang yang sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat lebih mungkin terkena penyakit tahap akhir yang mengancam peglihatan, terkena sekitar 18 tahun kemudian,” kata studi senior penulis Amy Millen, Associate Prifessor di University at Buffalo.
 
AMD tidak menunjukkan gejala, artinya orang-orang sering tidak tahu bahwa mereka memilikinya. Untuk mengetahuinya, dokter harus mengontrol foto retina orang tersebut, mencari perubahan pigmen dan pengembangan drusen, atau endapan kuning. Dengan AMD dini, mungkin ada penumpukan pembuluh darah bar di bagian mata yang dikenal makula.