Luka di masa lalu, sambung Dokter Gina, umumnya yang memicu predator melakukan aksi kekerasan seksual. Misalnya, pelaku kekerasan seksual pernah dianiaya sejak kecil atau pernah menjadi korban kekerasan seksual di masa lalu.
Selain itu, Dokter Gina menjelaskan bahwa faktor eksternal (luar diri) turut menyumbang risiko seseorang mengalami kekerasan seksual. Biasanya para pengguna NAPZA (penyalahgunaan narkoba), para pekerja seks dan seseorang yang memiliki banyak pasangan seksual (pergaulan bebas), cenderung lebih berpotensi menjadi korban.
“Faktor lingkungan dan sosial juga sangat bepengaruh. Hidup di lingkungan masyarakat yang sanksi terhadap pelaku kekerasan seksualnya rendah, masyarakat yang menganut peran gender tradisional, norma sosial yang mendukung kekerasan seksual serta masyarakat yang menganut ideologi seks sebagai hak laki-laki,” lanjutnya.