Yayasan Kasultanan Keraton Pajang terletak di luar petilasan Keraton Pajang di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Yayasan Kasultanan Keraton Pajang ini sudah berdiri selama 12 tahun. Di dalam keraton tersebut terdapat raja atau sultan serta para abdi dalem.
Keberadaan Kasultanan Keraton Pajang disorot sejak munculnya keraton abal-abal yakni Keraton Agung Sejagat.
Â
Sungguh berbeda, Kasultanan Keraton Pajang merupakan kasultanan sejati. Kasultanan Keraton Pajang tersebut dipimpin oleh Suradi Suranegoro yang bergelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV.
Ia merupakan keturunan trah Ki Ageng Turus, yaitu saudara Kebo Kanigoro, ayah dari Joko Tingkir, leluhur raja-raja.
“Kasultanan Keraton Pajang ini merupakan yayasan budaya yang sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI. Saya diberi mandat sebagai sultan untuk nguri-uri budaya Keraton Pajang,” kata Sultan Suradi kepada wartawan belum lama ini.
Seperti dilansir dari Solopos.com, keberadaan Kasultanan Keraton Pajang sudah diketahui oleh Pemerintah Sukoharjo, dinas terkait serta masyarakat sekitar.
Selama keraton tersebut berdiri, pihaknya aktif melakukan berbagai kegiatan budaya dengan afiliasi budaya Keraton Pajang Kuno. Ia menegaskan, semua kegiatan yang dilakukan di keraton tersebut murni kegiatan budaya.
“Ada tujuh kegiatan yang kami lakukan rutin setiap tahun, yakni Peringatan Malam 1 Suro, Kirab Pusoko, Jumenengan Keraton Pajang, Napak Tilas Joko Tingkir, Haul Joko Tingkir, Wilujengan, dan Syawalan,” terang Sultan Suradi.
Menurut Sultan Suradi, jumlah pengageng keraton dan abdi dalem sekitar 5.000 orang lebih. Mereka tidak hanya berasal dari Sukoharjo, tetapi juga dari Surabaya, Malang, Magetan, Lamongan, Gresik, dan Wonogiri.