Belakangan ini mi shirataki cukup populer di kalangan orang-orang yang menerapkan gaya hidup sehat. Makanan pokok yang berasal dari Jepang ini hadir dalam dua jenis yaitu nasi dan mi. Salah satu alasan yang membuat shirataki begitu digemari adalah rendah kalori.
Mi shirataki mengandung glukomanan, yaitu serat unik yang ditemukan di akar konjak. Selain itu, dari 100 gram shirataki mengandung 15-20 kalori.
Tak hanya itu, kandungan shirataki terdiri dari 3 persen serat dan 97 persen air sehingga memberi rasa kenyang pada tubuh. Selain dikonsumsi oleh orang-orang yang menerapkan gaya hidup sehat, shirataki juga aman dikonsumsi oleh penyandang diabetes.
Saat ini shirataki sudah banyak diolah menjadi makanan sehari-hari contohnya nasi goreng shirataki. Mi shirataki juga bisa diolah seperti mi pada umumnya.
Celebrity chef William Gozali menyarankan untuk mengolah mi shirataki pilih cita rasa yang asin.
“Sebenarnya cita rasa yang manis sih bisa. Tapi kan tetap orang Indonesia lidahnya sulit menerima itu, lebih senang yang asin,” ujar William saat ditemui Okezone dalam peluncuran dua varian terbaru FITmee, Rabu (22/1/2020) di Jakarta.
Chef yang akrab disapa Willgoz itu menerangkan, tekstur mi shirataki mirip dengan soun yang terasa kenyal sehingga masih bisa diterima oleh lidah. Untuk pengolahan, dirinya menyarankan agar lebih berani memasukkan bumbu agar semakin meresap. Terlebih mi shirataki membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dimasak.