BUDAYA China yang telah berusia ribuan tahun memang memunculkan banyak karya seni. Salah satu karya seni yang cukup terkenal adalah kaligrafi China.
Sejarah tulisan China yang lebih dari 3.000 tahun telah mengembangkan banyak gaya kaligrafi. Tapi, kaligrafi tetap mengandung tiga unsur yang diibaratkan tulang, daging, dan jiwa. Memang, dibutuhkan kemampuan yang sangat ahli dalam memahami tulisan, keindahan, dan makna dari setiap karakter serta kalimat yang dibuat.
Dilansir dari asiasociety.org, kaligrafi yang berarti secara harfiah adalah tulisan yang indah, menjadi bentuk seni dalam banyak budaya yang berbeda di seluruh dunia, tetapi tingkat kaligrafi dalam budaya Tiongkok tidak tertandingi.
Di China, kaligrafi dianggap bukan hanya bentuk seni dekoratif saja, tetapi dipandang sebagai bentuk seni visual tertinggi dan lebih dihargai dari seni lukis. Mereka yang bisa menulis kaligrafi biasanya menempati posisi yang tinggi layaknya bangsawan.
Contoh tulisan China yang masih muncul sejak awal disebut prasasti tulang orakel atau tulang binatang dan cangkang kura-kura yang ada pada kapal perunggu tertua, dan berasal dari Dinasti Shang (sekitar tahun 1100 SM). Raja Shang menggunakan benda-benda tersebut dalam ritual ramalan yang sangat berharga.
Lukisan China seperti di Eropa, adalah bentuk seni visual yang paling dihargai. Bahkan, melukis kaligrafi di China sejak awal telah dianggap seni visual yang sekunder. Selain itu, penulisan kaligrafi China ini memiliki bahan yang sama digunakan sejak abad ke-11 dan ke-12.