Semakin merebaknya kasus penyebaran virus korona China, 2019-nCoV memang membuat banyak masyarakat awam semakin merasa khawatir dan cemas. Situasi ini semakin diperparah dengan banyaknya hoax yang beredar perihal 2019-nCoV ini sendiri.
Untuk memerangi banyaknya hoax soal virus korona yang beredar. Seorang dokter mata di Los Angeles, Amerika akhirnya memilih cara yang lebih simpel yakni dengan memanfaatkan media sosial.
Ialah dokter Dagny Zhu, seorang dokter mata yang bekerja di NVISION Eye Center. Dagny memilih untuk menggunakan platform media sosial yang tengah hits sekarang, TikTok untuk memberikan informasi mengenai fakta-fakta terkait virus korona China, 2019-nCoV.
Dalam tayangan video TikTok yang ia buat pertama kalinya, dokter Dagny berusaha menenangkan publik agar tidak perlu merasa panik berlebihan menyikapi masalah virus korona China, 2019-nCoV ini. Dokter Dagny, membandingkan jumlah orang yang terinfeksi dan tingkat kematian virus korona baru ini dengan kasus pandemi sebelumnya, seperti sindrom pernafasan akut akut (SARS), sindrom pernapasan Middle East (MERS) , flu burung H5N1, dan flu babi H1N1.
Melalui video TikTok singkat yang ia unggah, dokter Dagny menerangkan fakta-fakta yang ia kumpulkan oleh komunitas medi. Salah satunya, bahwa sejauh ini virus korona baru yang pertama kali terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, China tersebut ini memakan korban jiwa sebanyak 400 orang, dengan yang terinfeksi lebih dari 20.000 orang, dan memiliki tingkat kematian sekitar 2persen.
Namun dokter Dagny mengingatkan, di tengah keresahan perihal virus korona 2019-nCoV, selama ini China dihadapkan pada virus yang lebih mematikan, yakni virus flu musiman. Virus tersebut telah menginfeksi jutaan dan membunuh 500.000 orang setiap tahunnya. Dokter Dagny menegaskan, memang pada kenyataannya di sepanjang hidup kita, kita hidup di antara virus mematikan yang menular.