SEJAK akhir Desember 2019 hingga sekarang, Februari 2020 wabah virus korona Wuhan atau COVID-19 masih berlanjut menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Apalagi virus COVID-19 ini sudah ditetapkan sebagai masalah darurat global.
Mengingat penyebarannya sudah terjadi di puluhan negara melintasi berbagai benua, Asia, Eropa hingga Timur Tengah. Jumlah korban terinfeksi hanya di China saja sudah mencapai angka sekira 63.000 orang, dengan angka korban kematian jiwa, sudah menembus angka sekitar 1.700.
Disitat Metro, Senin (17/2/2020), wabah COVID-19 ini pun jgua mengganggu sektor industri fesyen dunia. Contohnya pada salah satu perhelatan ajang pekan mode ternama dunia, London Fashion Week 2020 yang digelar mulai 14 Februari hingga 18 Februari 2020.
Chief Executive dari British Fashion Council, sebagai pihak penyelenggara, Caroline Rush mengungkapkan bahwa wabah virus korona COVID-19 ini pastinya sangat memengaruhi pada jumlah pengunjung yang hadir di London Fashion Week.
Penyebab utamanya, karena wabah COVID-19 membuat jalur-jalur koneksi transportasi tertutup. Ditambah lagi, adanya penutupan pabrik-pabrik di China.
Meski dirundung kekhawatiran akan virus korona COVID-19, tapi penyelenggara pun melakukan upaya pencegahan lainnya seperti penyediaan hand sanitizer dan deep cleaning secara rutin.