BUBBLE tea atau yang biasa disebut dengan boba, minuman hits yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini, terutama pada remaja wanita. Boba juga kerap digabung pada minuman teh dan cappucino sebagai topping untuk pelengkap dari minuman tersebut.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, boba memang tengah populer. Pada awalnya, boba dikenalkan di negara Tiongkok. Karena keunikan dari rasanya, boba kini menyebar ke seluruh negara, termasuk Indonesia.
Tapi, yang harus diperhatikan adalah meski rasanya enak, ternyata boba mempunyai beberapa efek samping jika kita terlalu banyak mengonsumsinya. Satu boba sendiri mengandung gula olahan sebanyak 50 gram dan sekitar 500 kalori.
Disitat healthessentials, berikut dampak negatif boba bagi kulit, jika dikonsumsi secara berlebihan.
Jerawat
Boba memiliki lebih dari sekedar campuran kimia yang penuh kalori kosong, dan terdiri dari bahan-bahan seperti gula, tapioka, dan susu, yang akan berdampak pada kulit wajah kita.
Kulit seseorang mungkin saja tidak dapat toleran dengan laktosa dan hormon dalam susu, yang cepat bereaksi dengan testosteron di tubuh, yang meningkatkan produksi sebum atau zat berminyak yang bekerja untuk menyumbat pori-pori di kulit yang mengakibatkan jerawat.
Kelebihan boba menciptakan ketidakseimbangan dan menghasilkan panas ekstrem dalam tubuh yang memicu jerawat, dan daerah yang paling timbul jerawat adalah leher, wajah, dan dada.
Gula dan rasa manis yang berlebihan akan menimbulkan peradangan kronis di seluruh tubuh, yang memicu lebih banyak rasa sakit dan kemerahan pada kulit, di samping itu juga akan berpengaruh pada sel darah putih yang ada di tubuh seseorang. Sel darah putih yang rendah dalam tubuh membuat Anda rentan terhadap bakteri penyebab jerawat yang mengintai di kulit.
Peradangan
Kelebihan gula dalam boba menghasilkan lonjakan insulin, yang membantu dalam menstabilkan kadar gula darah seseorang. Ketika insulin melonjak, peradangan ini dapat memburuk kondisi yang menyebabkan infeksi kulit seperti eksim, rosacea, psoariasis, dan jerawat.