SALAH satu cara agar selamat dari virus Corona COVID-19 adalah dengan meningkatkan imunitas kita. Imunitas memang didapat dengan gaya hidup sehat dan makanan yang bergizi.
Tapi, tidak semua makanan loh menambah imunitas tubuh, faktanya para peneliti dari Universitas Bonn menemukan, sistem kekebalan tubuh merespons makanan cepat saji dengan cara yang sama, yakni seperti bereaksi terhadap infeksi bakteri atau virus.
Terlebih lagi, dampaknya dalam jangka panjang dengan klaim studi tersebut yakni, makanan cepat saji bisa merusak metabolisme.
"Temuan ini memiliki relevansi sosial yang penting," kata Dr Eicke Latz yang juga Direktur Institute for Inn Immunity of University of Bonn, seperti dilansir dari Newsmax.
Latz menjelaskan, para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh atau imunitas memiliki bentuk memori. Itu sebuah fenomena jangka panjang yang mereka sebut sebagai kekebalan bawaan.
"Setelah infeksi, pertahanan tubuh tetap dalam keadaan alarm, sehingga mereka bisa merespons lebih cepat serangan baru," imbuhnya.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tikus, menemukan bahwa proses yang sama dipicu oleh diet yang tidak sehat, melepaskan sedikit efek biologis yang menyebabkan penyakit kronis. Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Cell menjelaskan mengapa makanan cepat saji dikaitkan dengan penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, serta penyakit kronis lain.