ADANYA Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengkhawatirkan adanya lonjakan penduduk setelah pandemi ini berakhir.
Pasalnya, Pandemi virus corona COVID-10 Maret 2020 mempengaruhi berbagai aspek tak terkecuali pada pelayanan Program Keluarga Berencana.
Dengan turunnya para peserta KB tersebut, maka ada potensi terjadi baby boom di masa yang akan datang. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya banyak para akseptor KB yang merasa takut ketika hendak mengakses pelayanan KB di masa pandemi COVID-19 ini.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, selama ini pelayanannya BKKBN adalah dengan Baksos, sosialisasi oleh Penyuluh Keluarga Berencana, dan juga kader-kader.
"Jadi sangat full kontak atau people to people contact atau person to person. Sehingga ketika ada physical distancing atau social distancing maka jelas akan menurun pelayanan itu,” jelasnya seperti dilansir dari situs BKKBN.
Oleh karena itu, berbagai kebijakan dilakukan BKKBN untuk terus menggenjot peningkatan kesertaan ber-KB tersebut, demi mengantisipasi terjadinya baby boom di masa yang akan datang,