Jika beranggapan henti jantung sama dengan penyakit jantung, maka Anda keliru. Sebab, kedua penyakit ini berbeda dan tak melulu berkaitan.
Menurut Dokter Spesialis Jantung Primaya Hospital Bekasi Timur dr Ivan Noersyid, Sp.JP, henti hantung tidak selalu disebabkan karena adanya riwayat penyakit jantung. Pasien henti jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, contohnya karena diare.
"Ya, pasien diare mengakibatkan tubuhnya kekurangan cairan berlebih dan ini bisa jadi penyebab henti jantung," kata dr Ivan melalui pesan elektronik pada Okezone, Kamis (7/5/2020).
Lantas bagaimana bisa pasien diare mengalami henti jantung? Dokter Ivan menerangkan, pada dasarnya diare membuat cairan tubuh berkurang banyak. Ini memengaruhi cairan di pembuluh darah. Kalau sudah begitu, maka pembuluh darah akan kekurangan oksigen, sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
"Jadi, kurangnya cairan di pembuluh darah memengaruhi jumlah oksigen yang akan mengalirkan darah tersebut. Sehingga, henti jantung pun bisa terjadi," terangnya.
Baca Juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Jantung di Bulan Puasa, Hindari Makan Gorengan
Selain diare, pasien tension pneumothorax pun bisa mengalami henti jantung. Ini terjadi karena pasien tengah mengalami kondisi di mana udara yang terkumpul di rongga pleura dan tidak dapat keluar, sedangkan udara dari dinding dada dan paru-paru terus masuk ke rongga tersebut.
"Kalau sudah begini, udara yang berlebihan itu akan menekan paru-paru dan jantung dan akhirnya terjadi henti jantung," sambung dia.