Tanggal 10 Mei merupakan hari spesial bagi penderita penyakit lupus. Sebab tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia.
Seperti penyakit-penyakit lainnya, penyakit lupus atau penyakit autoimun satu ini diketahui hadir dengan berbagai fakta menarik di dalamnya.
Â
Penasaran apa saja fakta seputar penyakit lupus? Menyitat Lupus News Today, Minggu (10/5/2020) yuk simak dulu ulasan singkat enam fakta seputar penyakit lupus di bawah ini.
Â
1. Punya empat tipe
Penyakit lupus punya empat tipe, pertama Systemic Lupus Erythematosus yakni bentuk paling umum dari lupus dan dianggap lebih serius daripada tipe lainnya, tipe pertama ini mempengaruhi banyak bagian tubuh seseorang termasuk ginjal, paru-paru, darah, hingga kulit. Lalu yang kedua, Lupus Discoid adalah tipe lupus yang hanya mempengaruhi kulit dan menyebabkan ruam. Meski bisa ditemukan di mana saja, tetapi biasanya ada di wajah, leher, dan kulit kepala.
Tipe ketiga adalah lupus yang diinduksi obat, terjadi setelah seseorang mengonsumsi jenis obat tertentu. Gejala-gejalanya mirip dengan lupus sistemik tetapi biasanya hilang ketika pengobatannya selesai. Kemudian terakhir ada Neonatal Lupus, jenis lupus langka. Meski jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada bayi yang lahir dari ibu penderita lupus.
2. Sulit didiagnosa
Lupus setidaknya memiliki 13 gejala dan tanda-tanda umum, mengingat lupus adalah penyakit yang sangat individual, orang yang mengidap penyakit ini bisa saja memiliki gejala yang berbeda. Pasien membutuhkan setidaknya empat gejala untuk didiagnosis dengan lupus, malah terkadang dokter butuh waktu lama untuk memberikan diagnosis lupus karena penyakit ini dapat memengaruhi bagian tubuh pasien mana pun dan tidak ada satu tes khusus untuk mencapai diagnosis tersebut. Dengan kata lain, bisa dikatakan penyakit lupus bisa sulit didiagnosa karena banyak gejalanya.
3. Belum ada penyebab pasti
Salah satu alasan mengapa penyakit ini disebut sebagai penyakit misterius dan kompleks, ialah karena sejauh ini tidak diketahui apa penyebab pasti yang memicu timbulnya sederet gejala tersebut. Meskipun di sisi lain, jika dalam satu keluarga ada yang mengidap penyakit lupus maka anggota keluarga lain punya risiko lebih tinggi juga terkena penyakit ini, tapi tetap saja lupus disebut bukan sebagai penyakit keturunan.