Indonesia tengah bersiap melakukan uji klinis vaksin Covid-19 ke manusia pada Juli mendatang. Uji klinis ini dilaporkan akan dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Padjajaran menggunakan sampel vaksin dari China.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Chaerul Anwar Nidom selaku Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin mengingatkan pemerintah untuk tetap berhati-hati ketika melakukan uji klinis terhadap vaksin impor.
"Beberapa tahun lalu, ada isu vaksin palsu vaksin, vaksin haram, dan lain sebagainya. Jadi harus sangat-sangat hati karena vaksin yang akan diuji ini dari negara lain," ujarnya dalam program iNews Sore, Jumat (12/6/2020).
Prof Chaerul juga mengingatkan pentingnya melakukan uji kelayakan, karena pada dasarnya para peneliti di Indonesia tidak tahu secara rinci bagaimana formulasi vaksin itu dibuat di negara asalnya.
Begitu pula dengan persoalan sertifikasi halal yang kerap menjadi kendala dalam proses pendistribusian obat maupun vaksin di Tanah Air.
"Saya rasa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah mulai harus bergerak memonitor aspek-aspek kehalalannya. Jangan sampai uji klinis sudah mau dijalankan baru bereaksi," kata Prof Chaerul.
Baca Juga : Indonesia Akan Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia Juli Mendatang
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Utama Covid-19 Universitas Padjajaran (UNPAD), Professor Kusnadi Rusmil membenarkan bahwa Indonesia akan segera melakukan uji klinis vaksin corona ke manusia pada Juli mendatang.