Royal Botanical Gardens of Kew, Inggris, adalah rumah bagi ribuan tanaman yang menarik. Tetapi ada satu spesies cycad kuno yakni Encephalartos woodii yang kemungkinan besar merupakan pohon terakhir dari jenisnya.
Pada 1895 Ahli Botani, John Medley Wood memperhatikan pohon palem yang terlihat menarik ini di lereng curam di Zululand, Afrika selatan. Penasaran dengan banyak batang dan daun palem melengkung, dr. Wood yang bekerja mengumpulkan tanaman langka, memindahkan beberapa batang ke dalam kotak dan mengirimnya ke London.
Pohon tersebut akhirnya singgah di Rumah Palem di Royal Botanical Gardens of Kew, di mana telah menunggu pasangan untuk pohon tersebut selama lebih dari seabad. Meskipun banyak upaya untuk menemukan pasangan, Encephalartos woodii di Kew tetap sendirian.
Pohon tersebut tidak dapat menghasilkan keturunan dan memperbanyak spesiesnya sendiri. Karena alasan ini, banyak masyarakat yang menganggapnya sebagai tanaman paling kesepian di dunia.
Dua ratus juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus masih berkeliaran di dunia, pohon ini ada di mana-mana.
Sebagaimana dilansir Oddity Central, Selasa (14/7/2020), mereka membentuk sekira 20 persen tanaman, bertindak sebagai tempat berlindung bagi beberapa spesies dinosaurus dan sebagai makanan bagi jenis lainnya.
Entah bagaimana caranya, pohon ini berhasil bertahan hidup di lima zaman es, beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan spesies tanaman baru, tetapi seiring berjalannya waktu jumlah mereka semakin menyusut. Seperti semua cycads lainnya, Encephalartos woodii berubah dari jumlah jutaan spesimen menjadi ribuan.
Saat ini mungkin hanya ada satu pohon yang tersisa di bumi dan tanaman tersebut berkelamin jantan. Beberapa tanaman biasanya memiliki organ jantan dan betina, tetapi tidak Encephalartos woodii. Spesimen yang dikenal di Royal Botanical Gardens of Kew ini memerlukan pasangan betina untuk memperbanyak diri.
Setiap kali siap kawin, pohon unik ini akan menghasilkan kerucut besar berwarna-warni yang penuh dengan serbuk sari. Bahkan tanda kesiapannya untuk kawin ditunjukkn dengan memancarkan panas atau menghasilkan bau untuk menarik penyerbuk.
Baca juga: Ditemukan Lokasi Penambangan Berusia 10.000 Tahun Lebih
Kini hanya cara itu saja yang bisa dilakukan. Tanpa spesimen betina untuk menghasilkan benih, pohon ini tidak akan pernah bisa kawin.
Follow Berita Okezone di Google News