“Ditambah lagi selama belajar daring, tingginya frekuensi anak mengakses layar gawai otomatis mengurangi aktivitas mereka bergerak aktif dan memicu bosan. Padahal, di masa anak-anak seperti ini sangat dibutuhkan stimulasi lewat gerak aktif dan aktivitas eksplorasi kreatif untuk menunjang perkembangan kognitif secara optimal,” kata Saskhya.
Saskhya menambahkan, kunci untuk membiasakan anak melakukan kebiasaan baru adalah dengan membangun rutinitas harian dan membuatnya menjadi lebih menyenangkan. Orangtua juga memiliki peran penting dalam memberikan contoh kebiasaan baik pada anak, baik dalam proses belajar maupun menjaga gaya hidup sehat.
“Memang kebiasaan baik akan lebih mudah ditiru oleh anak jika dilakukan oleh orangtua. Misalnya untuk mengajak anak aktif, terlebih dulu orangtua menerapkan kebiasaan memulai hari dengan olahraga ringan. Begitu pula dengan mengonsumsi air minum. Orangtua harus kreatif menjadikan minum air sebagai bagian dari rutinitas yang menyenangkan," terangnya.
(DRM)