Hingga kini, tak sedikit msayarakat yang terkena razia lantaran tidak memakai masker. Bahkan banyak yang memakai masker jika ada petugas saja.
Hal ini terjadi karena masyarakat masih merasa 'terpaksa' untuk melakukan adaptasi baru ini. Untuk itu Sosiolog Prof. Bagong Susyanto mengatakan, cara membujuk masyarakat agar mau menggunakan masker adalah dengan menggunakan pendekatan lifestyle.
"Contohnya behel gigi. Pakai behel gigi itu kan sakit, bikin sariawan, enggak nyaman, tetapi kenapa orang mau melakukannya? Disatu sisi mereka memiliki masalah gigi, namun disisi lain merasa karena pakai behel itu keren," ungkap Bagong dalam siaran Youtube BNPB, Jumat (24/7/2020).
Bagong mengatakan, Presiden Jokowi juga telah mengajak para selebritas (termasuk influencer, selebgram, dan content creator) untuk mengkampanyekan budaya memakai masker adalah bagian dari lifestyle.
"Jadi kalau salah satu idola mereka mengenakan masker, otomatis para penggemar ini akan berperilaku seperti idolanya. Jadi masyarakat akan menggunakan masker itu karena mereka happy, bukan karena dipaksa sama peraturan," jelasnya.
Ketika mereka sudah menggunakan masker atas kesadaran sendiri, mereka tidak akan lupa untuk menggunakan masker karena sudah menjadi bagian dari lifestyle layaknya membawa tas saat bepergian.
Sementara itu, pendekatan yang dicanangkan oleh presiden Jokowi adalah bagian dari membuat adaptasi baru ini menjadi bagian dari budaya Indonesia. Karena sebelumnya, masyarakat yang diimbau menggunakan masker karena alasan kesehatan dinilai kurang efektif.
"Kalau memang orang tersebut mengerti kesehatan, pasti ia sudah melakukannya tanpa sadar. Tetapi kalau mengedukasi anak muda misalnya, ya harus dengan pendekatan lifestyle," pungkasnya.
(hel)