Setiap makhluk hidup memiliki caranya sendiri dalam berkembang biak. Salah satunya adalah Tawon Glyptapanteles yang meletakkan telur-telurnya dalam tubuh makhluk hidup lainnya. Ulat dari ngengat geometer Thyrinteina Leucocerae kerap ditargetkan sebagai tubuh hidup untuk menyimpan telur-telur mereka.
Tawon Parasit ini dapat bertelur hingga 80 butir dalam tubuh hewan malang yang ditumpanginya. Akibatnya ulat yang menjadi media penyimpanan telur dari para tawon parasit ini bertindak sebagai pengawal dan menyebabkan kematian secara perlahan yang sangat menyiksa.
Selain meletakkan telur di dalam tubuh makhluk hidup, para ilmuwan mengklaim bahwa serangga tersebut juga mampu mengubah perilaku inangnya menjadi pengawal untuk melindungi telur tawon dari serangan pemangsa.
Setelah belatung tawon keluar dari tubuh inang yang digunakan, ulat akan berhenti bergerak dan makan dan mulai berdiam seperti patung. Ulat tersebut bahkan bersikap agresif terhadap bahaya sekecil apapun. Ia akan langsung mengayunkan kepala mereka dengan keras untuk mengusir predator yang mengganggu.
Seorang peneliti dari Universitas Amsterdam , Amir Grosman menemukan bahwa itu semua adalah bagian dari manipulasi tawon. Pada penelitian 2008 yang dilakukan dengan bantuan ilmuwan Belanda dan Brasil, Grosman menunjukkan bahwa ulat Thyrinteina leucocerae yang terinfeksi sama aktifnya dengan yang tidak terpengaruh.
Namun, ketika telur tawon menetas sebagian besar inang yang terinfeksi mengubah perilaku mereka menjadi pengawal untuk pembunuh untuk diri mereka sendiri. Para ulat setengah zombie ini tidak bergerak, tidak makan, mereka hanya menggelengkan kepalanya dengan keras setiap kali bau busuk mendekat.
Menariknya, semua Thyrinteina leucocerae yang terinfeksi bereaksi seperti ini di hadapan stinkbugs, dan hanya satu dari 20 ulat yang tidak terpengaruh yang menunjukkan perilaku serupa. Penelitian Grosman menunjukkan bahwa pertahanan ulat Thyrinteina leucocerae adalah pertahanan yang efektif, karena dalam 60 persen kasus, stinkbugs menyerah mencoba memakan pupa tawon, atau terlempar dari cabang mereka.