Pasien kanker memiliki tingkat risiko paparan Covid-19 lebih tinggi sebesar 3,5 kali lipat dibanding dengan pasien yang bukan kanker. Ini termasuk pasien kanker kepala dan leher mengingat keadaan sistem imunitas mereka.
Oleh karena itu diperlukan pedoman yang tepat dalam pemberian pengobatan kanker kepala dan leher yang aman bagi para pasien kanker ini.
Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, SpRad(K), OnkRad selaku Koordinator Pengembangan Pelayanan Kanker Terpadu (PKaT) RSCM mengatakan, terdapat sejumlah alasan yang menyebabkan pasien kanker rentan terhadap virus Covid-19, salah satunya adalah masalah imunitas.
Kekebalan tubuh yang rendah menjadikan pasien kanker pada saat menjalankan pengobatan rentan terinfeksi virus. “Oleh karena itu, sangat penting pasien kanker untuk meminimalkan paparan terhadap virus dan menerapkan praktik higiene yang baik seperti rutin membersihkan tangan, menggunakan desinfektan untuk peralatan yang digunakan, hindari kontak, langsung dan jaga jarak,” kata Prof. Tati.
Sementara itu, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B-Onk, M.Epid, MARS menekankan, pasien kanker kepala dan leher penting untuk menyadari bahwa mungkin akan ada perubahan pada cara mereka dirawat. Untuk itu diharapkan pasien selalu aktif mengkomunikasikan keluhan yang muncul pada dokternya sehingga perkembangan penyakitnya dapat terpantau.
Baca juga: Netizen Rindu Jubir Covid-19, Yuri: Saya Bersyukur
“Adanya komunikasi antara ahli medis dan pasien akan menghasilkan langkah yang tanggap apabila pasien kanker positif terinfeksi Covid-19, seperti pertimbangan ulang terkait pengobatan kanker dan perawatan intensif Covid-19 sehingga menghindari komplikasi lebih jauh,” beber dr. Sonar.
Merawat pasien kanker khususnya pasien anak di masa pandemik memang tidak mudah. Pasalnya, sebelum pandemi, daya tahan tubuh anak dengan kanker sudah sangat lemah.