KEROKAN memang dianggap sebagai solusi jika seseorang mengalami demam dan masuk angin. Bahkan, beberapa masyarakat lebih memilih untuk kerokan dibanding minum obat atau pergi ke dokter.
Kerokan seringkali dipercaya mampu meredakan masuk angin dengan cepat. Semakin merah hasil yang terlihat, maka semakin banyak pula angin yang keluar, katanya. Apa benar?
Memang, kerokan dianggap sebuah terapi pengobatan alternatif untuk mengatasi masuk angin, dengan menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit, menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alatnya keroknya.
Tapi, sebenarnya kerokan tidak ada dalam literatur medis atau kesehatan. Karena penggunaan metode ini sudah diterapkan sejak lama dan turun temurun, sebagian besar masyarakat menganggap kerokan adalah obat yang manjur untuk memerangi masuk angin.
Meski demikian, terlepas dari kepercayaan masyarakat atas manjurnya kerokan untuk mengatasi masuk angin, ternyata kerokan juga berdampak buruk bahkan bisa membahayakan jika dilakukan terlalu sering. Berikut adalah bahaya kerokan yang dilansir dari Instagram @coachclarisha dan beberapa sumber lainnya.
Risiko Bayi Prematur
Untuk Ibu hamil, berhentilah membiasakan diri dengan kerokan karena, melakukan kerokan pada saat hamil akan membuat tubuh memproduksi hormon sitokin yang mampu mempercepat proses kelahiran dan menyebabkan bayi lahir prematur. Hal ini terjadi karena efek inflamasi yang didapat setelah melakukan kerokan.
Nah, itulah beberapa bahaya kerokan saat masuk angin. Walaupun memang kerokan dipercaya mampu meredakan masuk angin, dan membuat tubuh merasa lebih โenakโ, alangkah baiknya jika tidak melakukanya sering-sering.
Follow Berita Okezone di Google News