Kedua remaja kembar ini yang baru berusia 18 tahun, belum lama ini membuka sebuah bisnis di tengah pandemi. Bisnis yang dipilihnya merupakan sebuah produk makanan, yakni cemilan burger.
“Kalau Burger Chill kita tuh kebetulan baru mulai 14 juli 2020. Berarti sekitaran dua bulan lebih,” ujar pemilik Burger Chill, Dzaky Muhammad Abdullah Rahim, saat dihubungi Okezone, baru-baru ini.
Hal yang melatarbelakangi keduanya membuka bisnis di tengah pandemi, berawal dari kecintaannya terhadap roti. Hingga mencapai suatu titik mereka terpikir untuk membuka bisnis burger.
“Kita tuh bener-bener dari dulu kita suka sama yang namanya roti. Sampai pada di suatu titik, kepikiran juga nih burger kayanya enak nih” ujar pemilik Burger Chill, Naufal Muhammad Abdullah Rahim.
Berawal dari hobi remaja kembar ini pun mengaku mendapatkan respon yang baik saat melakukan percobaan. Sehingga, mereka memberanikan diri untuk berjualan di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti ini.
“Awalnya karena kita hobi aja, karena kita suka makan roti nggak ada salahnya dong kita coba bikin roti yang bisa dirasain sama banyak orang. Kita cobain dulu, pas coba ternyata responnya baik. Akhirnya, jualan di tengah pandemi gini,” lanjut Dzaky.
Rupanya, Burger Chill ini berbeda dengan burger yang lainnya dan nama tersebut memiliki makna. Remaja berusia 18 tahun ini, mengungkapkan perbedaan burger miliknya ini terlihat dari ukurannya yang kecil.
“Jadi yang bikin burger kita beda dari yang lain tuh yang pertama adalah dari ukurannya sendiri. Bisa diartikan burger yang kecil atau burger santai, karena makannya buat yang santai,” sambung Naufal.
Tidak hanya ukuran saja yang berbeda dari burger lainnya. Namun, mengenai varian rasa nya, selain menjual burger asin dengan isian daging ayam. Mereka juga menjual burger manis, dengan isian buah pisang.
“Kita juga buat sweet burger, burger manis. Jadi, kalau setahu kita sih kita belum pernah denger ada burger manis sebelumnya. Kita coba inovasi, kita buat jadi burger yang manis, biasanya burger asin. Sekarang, kita buat burger pisang,” tambah Dzaky.
Baca Juga : 3 Pesona Reza Artamevia, si Cantik yang Diduga Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Meskipun, produk burger yang dimilikinya berukuran kecil. Namun, hal itulah yang menjadi kekuatan mereka sehingga pada akhirnya terbentuk slogan ‘Gak Cukup Satu’.
“Burger kecil kita ini sekarang jadi punya kekuatan, karena ukurannya kecil. Akhirnya kita punya slogan yang dinamai 'gak cukup satu' karena kalau burgernya gede, otomatis dipikiran orang beli satu cukup gitu,” kata Naufal.
Selain kekuatan slogan, bisnis mereka ini sempat viral melalui salah satu konten TikTok yang dibuat oleh Naufal. Video tersebut menembus 3,2 juta penonton, 479,5 ribu disukai, bahkan mendapatkan 11,1 ribu komentar dan terlihat sejumlah komentar positif.
“Singkat cerita Naufal buat konten di TikTok, bikin ibaratnya selama perjalanan kita dari awal bikin bisnis sampe terus bikin alasan bikin bisnis burger ini karena apa. Naufal bikin di Tik Tok,” kata Dzaky.