Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kerap kali tidak terlihat, atau memang sengaja ditutupi karena ada ketakutan tersendiri dari si korban. Tetapi, jika hal ini terus terjadi, nyawa korban menjadi taruhannya.
Terkadang sulit memastikan bahwa teman ataupun keluarga sedang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga inilah membuat pesepakbola, Jimmy Bartell meluncurkan kampanye mendukung teman untuk membantu mengenali tanda-tanda kekerasan baik secara fisik maupun seksual yang terjadi pada pasangan kekasih maupun pasangan suami istri.
Ketika Anda merasa bahwa orang disekitar mengalami kekerasan, Anda harus memperhatikan tanda-tanda tersebut. Seperti dilansir dari Lifestyle.com.au, berikut ini tanda-tanda Teman Anda mengalami kekerasan.
1. Stres saat dekat dengan pasangannya
Lihat apakah mereka berubah menjadi mudah stres, cemas, atau gelisah saat bersama pasangannya. Biasanya tanda ini mencirikan mereka jadi terlalu berhati-hati dalam bertindak, takut jika pasangannya marah.
2. Dia jadi sukar ditemui
Mereka tidak memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama teman-temannya atau keluarganya. Mereka sukar ditemui karena harus selalu menemani pasangannya. Bahkan saat keluar, mereka cenderung selalu memperhatikan ponselnya takut jika pasangannya menghubungi.
Jika mereka dan pasangannya ada dalam satu ruangan akan semakin mudah dikenali, mereka mungkin akan menjadi orang yang berubah mulai dari gaya bicara dan bahasa tubuhnya yang seakan-akan dibatasi.
Â
3. Dia mengaku dipukul pasangannya
Temamu mengaku dia dipukul pasangannya. Dilecehkan secara verbal, diintimidasi secara seksual dan sering diancam jika tidak memenuhi keinginan pasangannya. Meskipun mereka mengaku hanya sekali mengalaminya, bisa saja dia sebenarnya mengalami berkali-kali tapi malu untuk jujur.
 Baca juga: Dokter Minta Skrining Covid-19 Tak Andalkan Rapid Test
4. Merasa tak berdaya
Korban kekerasan cenderung kehilangan kepercayaan diri dan kemandiriannya. Mereka merasa selalu diawasi pasangannya dan ini membuat mereka merasa tak berdaya.