Gagal ginjal masih menjadi penyakit yang sering menimpa masyarakat di dunia. Alhasil banyak masyarakat yang harus melakukan pengobatan bahkan transplantasi ginjal supaya dapat bertahan hidup melawan penyakit yang dideritanya.
Meski perkembangan teknologi sudah semakin canggih, namun metode penyembuhan penyakit ginjal masih terhalang oleh beberapa kendala.
Ketua Indonesian Transplantation Society, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM menyebut bahwa masalah universal dalam bidang transplantasi organ adalah kurangnya jumlah donor.
“Transplantasi ginjal di Indonesia baru dilaksanakan dari donor hidup, sedangkan transplantasi dari donor jenazah belum terlaksana,” terang Prof. Endang, dalam re-launching ‘Unit Layanan Transplantasi Ginjal RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jumat (11/9/2020).
Menurut Prof. Endang, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengenal transplantasi organ sehingga masih apatis terhadap kegiatan transplantasi organ.
Menurutnya upaya penyuluhan tentang donasi ginjal kepada masyarakat sudah sering dilakukan. Sayangnya masih masih sedikit masyarakat yang bersedia untuk menyumbangkan ginjalnya.
Baca juga: Cegah Covid-19, Dokter Sarankan Pakai Masker saat Berhubungan Suami-Istri
“Dengan terbentuknya Komite Transplantasi Nasional yang disertai dukungan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia, diharapkan masalah kekurangan donor ginjal akan dapat diatasi dengan upaya peningkatan jumlah donor hidup dan pelaksanaan transplantasi dengan donor jenazah,” tuntasnya.
(DRM)