STUDI terbaru oleh University of Tennessee telah menemukan bahwa orang suka menunjukkan kepribadian seperti bermusuhan, sarkastik berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi jantung.
Penelitian Amerika Serikat (AS) melacak 2.321 penyintas serangan jantung, yang semuanya telah menjalani tes kepribadian sebelum dipantau selama 24 bulan ke depan.
Setelah observasi selama dua tahun selesai, partisipan kemudian dibandingkan dengan hasil skor kepribadiannya. Para peneliti segera menemukan bahwa mereka yang memusuhi orang lain lebih mungkin menderita serangan jantung berulang.
Selain itu, orang-orang ini juga cenderung tidak menjaga kesejahteraan mereka sendiri. Mereka lebih cenderung merokok, minum, dan memiliki pola makan yang buruk.
Berdasarkan European Journal of Cardiovascular Nursing, para peneliti menyimpulkan bahwa karakter seseorang dapat memengaruhi jantung. Hal ini terjadi melalui mekanisme perilaku dan psikologis.
Penulis studi, Tracey Vitori menyatakan bahwa beberapa karakteristik ‘permusuhan’ yang disoroti adalah sarkasme, sinisme, kebencian, ketidaksabaran, atau mudah tersinggung.
"Orang yang bermusuhan telah meningkatkan waktu pembekuan, tingkat adrenalin yang lebih tinggi, di atas tingkat kolesterol dan trigliserida normal, dan meningkatkan reaktivitas jantung," kata para peneliti, melansir dari VT, Rabu (16/9/2020).
Asisten Profesor di Fakultas Keperawatan Universitas Tennessee, Vitori menyatakan bahwa kejadian ini bukan hanya terjadi satu kali saja. Namun ini menjadi ciri bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain.
"Kami tahu bahwa mengendalikan kebiasaan gaya hidup meningkatkan prospek pasien serangan jantung dan penelitian kami menunjukkan bahwa meningkatkan perilaku bermusuhan juga bisa menjadi langkah positif,” terang Vitori.
Baca juga: 6 Manfaat Konsumsi Jahe di Tengah Pandemi, Salah Satunya Tingkatkan Kekebalan Tubuh