Saat itu, kue tersebut tidak bernama, sebab hanya terdiri dari adonan terigu dan gula pasir yang digoreng. Sang nyonya pun penasaran, lantas memanggil ujang (panggilan anak lelaki) penjual kue itu, menyuruhnya membuka daun pisang yang menutup kue di atas nyiru.
Begitu melihat kue itu, berkatalah sang nyonya kepada anaknya, “O, dat ding?” Artinya, “O, barang itu?” Kue goreng itu pun akhirnya punya nama: odading.
(Foto : Instagram/@kulinerbandung)
Namun, ternyata odading tak hanya dijual di Bandung saja, melainkan juga dijual di kota-kota lain. Uniknya, odading memiliki nama yang berbeda di setiap daerah.
Odading merupakan sebutan Roti Bantal bagi warga Jawa Barat, sedangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya Bolang-baling atau Roti Goreng.
(hel)