TREN memperbesar payudara semakin marak dilakukan perempuan. Banyak alasan yang dilontarkan, namun kebanyakan hanya sebatas estetika. Ya, fisik yang dianggap menarik oleh kebanyakan perempuan adalah punya payudara besar.
Alhasil, cara-cara seperti implan payudara menjadi jalan alternatif yang menggiurkan. Tindakan ini memungkinkan Anda memiliki ukuran payudara yang lebih besar dari aslinya dengan instan.
Namun, tidak ada tindakan medis tanpa risiko. Efek samping tentunya disadari para pelaku implan payudara ini, tapi tetap saja upaya memperbesar payudara dilakukan.
Salah satu risiko nyata dari tindakan ini adalah kanker payudara. Dijelaskan Ahli Kanker Payudara Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP, implan payudara memang bisa dikatakan sebagai 'gerbang' dari kanker payudara.
"Risiko kanker payudara dari perempuan yang melakukan implan bisa terjadi jika implannya pecah. Ini sangat berisiko," terangnya dalam Webinar Kupas Tuntas Kanker Payudara, Sabtu (3/10/2020).
Prof Aru melanjutkan, jika tindakan implan dilakukan dengan benar dan kondisi implan terjaga dengan baik, maka tidak ada risiko apa-apa. Sehingga, sangat disarankan bagi perempuan yang melakukan implan payudara memastikan 'tambahannya' itu tidak pecah.
"Implan itu kan seperti kantong yang berisi air. Jadi, ketika kantongnya pecah, ya, tentu jadi masalah dan salah satunya berisiko kanker payudara," ungkapnya.
Baca Juga: Meet Eat Inspire, Hypernet Technologies Tawarkan Solusi PowerEdge Gen 15 Server
Follow Berita Okezone di Google News