Aksi massa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja yang berlangsung sejak 6 hingga 8 Oktober 2020 diprediksi akan meningkatkan kasus konfirmasi positif Covid-19. Alasannya jelas, protokol kesehatan minim sekali diterapkan.
Karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beranggapan aksi massa tersebut bisa menambah daftar panjang klaster penularan Covid-19 di tengah masyarakat, klaster demo namanya. Bahkan, klaster demo dinilai salah satu penularan yang potensial.
"Peristiwa tersebut mempertemukan ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang sebagian besar tidak hanya mengabaikan jarak fisik namun juga tidak mengenakan masker," kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr M. Adib Khumaidi, SpOT, dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga : Pesona Celine Evangelista Berbalut Kaftan, Netizen: Seperti Anak Gadis Syantik!
Selain itu, Adib pun menilai peserta aksi menyerukan nyanyian maupun teriakan dan ini berpotensi mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama Covid-19. Terlebih, banyak dari mereka yang tidak mengenakan masker.