Demam scarlet merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak. Kasus ini sangat mematikan dan pernah menjadi wabah menakutkan di tahun 1800-an. Berjalannya waktu, demam scarlet 'hilang' karena kekuatan antibiotik.
Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari University of Queensland (UQ) bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia, menunjukkan bahwa bakteri Streptococcus pyogenes, penyebab demam scarlet, tumbuh lebih kuat.
Â
Ya, menurut laporan ABC, Direktur UQ Australian Infectious Diseases Research Center, Mark Walker, gen baru tersebut berasal dari tiga virus yang sudah beredar sebelumnya. "Bakteri baru itu tampaknya memperoleh sejumlah racun yang disebut superantigen," kata Prof Walker.
"Kami menemukan bahwa ketiga 'racun' tersebut yang kemudian meningkatkan kekuatan bakteri Streptococcus pyogenes. Efek lainnya ialah bakteri ini mampu berkoloni pada model hewan," tambahnya.
Kabar buruknya lagi, tiga racun tersebut memungkinkan bakteri keluar dari sel darah putih seseorang dan bergerak ke tempat infeksi. Sementara itu, vaksin belum tersedia untuk demam scarlet, dokter masih mengandalkan antibiotik bila infeksi terjadi.
"Mengembangkan vaksin tentu menjadi upaya yang harus dilakukan. Sebab, antibiotik yang digunakan bisa saja akan membuat bakteri kebal dan tidak memberi efek baik untuk pasien," ungkap Prof Walker.
Dr Meru Sheel dari Pusat Nasional untuk Epidemiologi dan Kesehatan Populasi di Universitas Nasional Australia menyatakan, harus ada penelitian dan pengawasan lebih banyak soal infeksi demam scarlet ini.
 Baca juga: Pesona Anya Geraldine Pakai Tanktop Putih, Netizen: Mirip Aurel Hermansyah
Sebab, efek yang ditimbulkan dari infeksi penyakit ini bukan hanya sakit tenggorokan, tetapi bisa membuat pasien demam reumatik hingga penyakit jantung rematik.