KETIKA masih muda, seseorang mungkin memiliki semangat dan target yang tinggi. Mungkin awalnya mereka berapi-api dan bersemangat untuk mencapai target yang mereka tetapkan.
Namun seiring waktu, apa yang ditargetkan nampaknya tidak bisa tercapai. Ketika itu terjadi, banyak mereka yang merasa frustrasi, cemas, hingga depresi.
Memang, ketika muda apalagi saat dia memasuki usia 25 tahun, biasanya dia akan mengalami krisis yang disebut dengan quarter life crisis. Ketika hal ini terjadi, dia merasa semua hal yang terjadi dalam kehidupannya salah dan menyebabkan ketidakbahagiaan.
Dikutip dari Bright Side, seseorang yang berusia 25 tahun mulai memikirkan masa depan. Dia memandang kehidupan dengan cara yang lebih realistis. Dia pun mulai mengevaluasi diri dan menentukan target. Bahkan bisa saja timbul rasa tidak berguna yang diam-diam menghancurkannya.
Kerasnya tuntutan kehidupan itulah yang membuat seseorang stres hingga depresi. Hal ini bakal bertambah buruk jika orang tersebut punya sisi perfeksionis. Dia mungkin akan menghukum diri akibat gagal mencapai target yang ditetapkan. Bahkan bisa saja timbul rasa tidak berguna yang diam-diam menghancurkannya.
Quarter life crisis merupakan fase kehidupan saat seseorang merasa cemas tentang masa depan. Tahukah Anda seperti apa tanda-tanda orang yang mengalami krisis ini? Simak uraian berikut:
Sedikit teman
Orang berusia 25 tahun ke atas biasanya memiliki teman dekat dalam jumlah terbatas. Hal ini terjadi lantaran Anda mulai sadar kualitas pertemanan lebih penting ketimbang kuantitas. Jadi, Anda akan sangat selektif memilih teman.
Selalu cemas
Orang yang mengalami quarter life crisis selalu cemas, apalagi saat hendak mengambil keputusan. Jika mengalami hal ini, cobalah meminta saran kepada orang tua yang lebih berpengalaman.