Faktor kedua adalah soal warna busana, mengingat nyamuk adalah tipe hewan yang punya penglihatan mumpuni. Tetapi nyamuk memilih terbang dekat ke tanah agar terhindar dari angin.
Nyamuk dapat membedakan mangsanya dengan pandangan cakrawala, jadi warna busana yang kita pakai memang bisa jadi salah satu faktor pemicu. “Jika mengenakan pakaian warna gelap memang lebih menarik perhatian nyamuk karena diri kita menonjol dari cakrawala. Berbeda dengan orang yang mengenakan baju warna-warna terang," tambahnya.
Faktor terakhir ialah suhu temperatur tubuh, yang berkaitan dengan perbedaan genetik dan perbedaan fisik. Orang-orang yang memiliki suhu temperatur tubuh lebih tinggi, entah karena banyak berolahraga, atau aktif bergerak, bahkan atau karena mengonsumsi minuman beralkohol, akan punya peluang lebih besar untuk digigit oleh nyamuk karena dilihat nyamuk sebagai ‘mangsa’ yang lebih menarik.
(mrt)