Orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 tak sedikit ditemukan, hal ini salah satu yang menyebabkan jumlah positif virus corona semakin meningkat. Salah satunya pria asal Sukabumi, Ramlan Ajij.
Cerita bermula dari demam dan pusing menyerang tubuhnya. “Awalnya timbul demam tinggi disertai pusing yang berlebih sekitar tanggal 19 September 2020, selang dua hari kemudian sembuh menggunakan obat-obatan tradisional dan badan kembali fit,” katanya saat dihubungi Okezone kemarin.
Namun pada Selasa tanggal 22 September Ramlan kehilangan indera penciuman, dan pengecap. Akhirnya ia disarankan oleh keluarga untuk rapid Kamis 24 September 2020, hasilnya non reaktif.
Pria yang bekerja sebagai karyawan di salah satu bank ini mengatakan, pada 25 September ia langsung melakukan swab test anjuran dari kantornya. Saat itu indera penciuman dan pengecapnya masih belum normal.
“Baru pada hari selasa tanggal 29 September saya divonis positif covid dari hasil swab yang dilakukan empat hari lalu,” terangnya.
Pihak medis menyatakan, bahwa Ramlan diharuskan isolasi mandiri dan masuk dalam kategori orang tanpa gejala. Hal ini karena ia tidak mengalami sesak nafas, tapi hanya demam, indera penciuman dan pengecap ia alami. Ramlan pun memilih isolasi mandiri di warung sembako miliknya selama 14 hari.
“Tentu selama isolasi saya merasa bosan karena interaksi saya dengan keluarga dibatasi, namun ini juga semata mata untuk kebaikan bersama,” katanya.
Ramlan bilang sebelum ia dinyatakan positif covid, satu keluarga sakit. Mulai dari istri hingga kedua mertuanya hampir mengalami gejala sakit yang serupa dengannya. Namun setelah semua dites, hanya ia dan ibu mertuanya yang divonis covid-19.
Baca juga: Manfaat Jahe saat Musim Hujan, Apa Saja?
Kemudian pihak medis meminta ibu mertuanya untuk isolasi di rumah sakit, karena pertimbangan lain. Sementara Ramlan isolasi di warung sembako miliknya, namun tidak satu ruangan dengan istri dan kedua anaknya yang masih di bawah umur.