Kebanyakan orang mengalami ketombe di beberapa titik dalam hidup mereka. Namun ketombe lebih sering terjadi sejak masa remaja hingga paruh baya.
Melansir Medical News Today, ada berbagai kemungkinan penyebab, termasuk dermatitis seboroik, reaksi alergi, psoriasis, dan eksim. Reaksi berlebihan terhadap Malassezia, jamur yang muncul di kulit kepala, adalah salah satu penyebab dermatitis seboroik.
Berbagai faktor meningkatkan risiko timbulnya ketombe, termasuk usia seseorang, cuaca, tingkat stres, kondisi medis, dan pilihan produk rambut.
Kebersihan yang buruk bukanlah suatu faktor, tetapi serpihannya mungkin lebih terlihat jika seseorang tidak sering mencuci atau menyikat rambut. Orang sering kali merasa minder tentang ketombe, akan tetapi jangan khawatir, karena ada cara untuk mengobatinya.
Jika ketombe dan gatal parah dan terus-menerus, atau jika gejalanya memburuk, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Mereka mungkin mengidentifikasi masalah mendasar yang akan merespons pengobatan tertentu.
Untuk ketombe ringan tanpa penyebab spesifik, berbagai produk yang dijual bebas dapat membantu mengatasi pengelupasan dan rasa gatal.
Sebelum menggunakan sampo anti ketombe, individu harus dengan hati-hati mencoba menghilangkan sebanyak mungkin bercak bersisik atau berkerak di kulit kepala. Ini akan membuat sampo lebih efektif.
Baca juga: Pilpres Amerika, Melania Trump Pakai Dress Rp66 Juta saat 'Nyoblos'
Gunakan sisir atau sikat rambut dengan lembut untuk menghilangkan sisik atau serpihan yang lepas, lalu bersihkan dengan sampo obat. Berhati-hatilah untuk tidak menghilangkan tambalan atau plak terlalu agresif, karena dapat mengiritasi kondisi.