Vaksin virus corona Covid-19 buatan Pfizer Inc akan diotorisasi bulan depan. Alhasil pemerintah di negara barat akan menghadapi tantangan logistik yang sangat besar untuk mendapatkan vaksin untuk disuntikkan kepada setiap warganegaranya.
Di sisi lain program vaksinasi sebelumnya telah menyebar selama bertahun-tahun dan berfokus pada demografi tertentu seperti anak dan orang tua. Pemerintah pun menargetkan untuk menyuntik semua warganegaranya hanya dalam hitungan bulan.
Pada beberapa negara kaya dengan program vaksinasi yang maju, mereka memiliki masalah dalam membangun database untuk melacak siapa yang mendapatkan suntikan. Mereka mencari cara untuk memastikan pasoka vaksin memadai dan menjalankan pusat inokulasi skala besar yang dapat dilakukan dengan aman dan cepat.
Namun sayangnya setelah vaksin Covid-19 disetujui, masih ada tantangan yang harus diselesaikan. Diprediksi membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum vaksin tersebut diberikan kepada cukup banyak orang untuk mengurangi kebutuhan akan tindakan lockdown yang belum lama ini diterapkan kembali di beberapa negara barat.
“Jika vaksin tiba, “apakah cukup untuk mengatakan bahwa kehidupan akan berlanjut seperti biasa? Saya rasa jawabannya tidak, "kata Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi Organisasi Kesehatan Dunia, David Salisbury, melansir dari Live Mint, Selasa (10/11/2020).
Baca Juga : 5 Potret Anya Geraldine Mirror Selfie Menggoda, Netizen: Bini Idaman
Pada awal pekan ini, Pfizer dan mitranya BioNTech SE mengatakan vaksin Covid-19 mereka terbukti lebih dari 90% efektif dalam melindungi orang dari virus dalam sebuah penelitian. Itu tandanya, vaksin ini akan meningkatkan harapan dapat membendung gelombang penyakit.
Pemerintah sudah memetakan bagaimana mereka dapat mendistribusikan vaksin tersebut. Layanan Kesehatan Nasional Inggris telah mengadakan uji coba untuk melihat bagaimana vaksin yang harus disimpan pada suhu sangat rendah agar dapat diberikan kepada orang-orang secara massal, secepatnya bulan depan.