Meskipun pernyataan itu belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Sejauh ini, artis yang pernah menggunakan tato UV melaporkan tidak ada masalah besar.
“Saya hanya melihat satu dari 25 orang bereaksi buruk. Mereka memiliki beberapa jaringan parut dan iritasi, dan kehilangan cahaya. Meski saya yakin itu karena status amatir saya saat itu, dan merek tintanya. Ditambah orang itu memiliki alergi ekstensif terhadap hal-hal acak,” ujar Seniman Tato Samantha Ceora, melansir dari Oddity Central.
Berbicara tentang hilangnya cahaya, tato yang tidak terlihat ini dapat bertahan hingga lima tahun sebelum mulai memudar. Tetapi kulit setiap orang berbeda, dan mengikuti instruksi perawatan setelahnya sangat penting untuk memastikan tinta bertahan selama mungkin.
Tato UV paling sering digunakan untuk menonjolkan desain bertinta dengan tinta tato tradisional. Tetapi bila dilakukan oleh seniman tato berpengalaman dengan menggunakan bahan yang tepat, tato ini hampir tidak terlihat dalam cahaya biasa.
(mrt)