MEMBACA mungkin menjadi salah satu cara menghilangkan stres, dan menghabiskan waktu. Apalagi, ketika pandemi seperti ini, yang mengharuskan kita menghabiskan lebih banyak waktu di ruang pribadi ketimbang ruang publik.
Apapun medianya, membaca memang dianggap sebagai jendela informasi dunia. Memang, saat inii membaca bisa dilakukan lewat gadget, dengan berbagai aplikasi. Tapi, beberapa orang masih senang memiliki buku fisik dan bahkan mengoleksinya.
Namun sayangnya buku-buku yang dibaca dan disimpan, halamannya rentan berubah menjadi kekuningan dan kecoklatan seiring dengan bertambahnya waktu. Hal ini dikarenakan oleh bahan dasar buku, yang berupa kertas.
Kertas berasal dari kayu yang mengandung sellulosa dan komponen kayu bernama lignin. Lignin dan selulosa merupakan dua komponen yang rentan terhadap oksidasi. Dengan adanya oksidasi, kertas akan berubah menjadi kekuningan, dan pada akhirnya menjadi kecoklatan.
Untuk menghindari hal ini, simak beberapa cara merawat buku-buku Anda agar tidak cepat menguning, seperti dilansir dari Highend.
Hindarkan dari Sinar Matahari
Sinar matahari memancarkan sinar UV yang dapat merusak kertas. Inilah sebabnya buku-buku dan dokumen kuno di perpustakaan dan museum selalu mengarsipkannya di dalam ruangan dengan UV filter. Untuk merawat dan melindungi buku Anda, simpanlah di dalam ruangan ketika tidak dibaca, dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Sirkulasi Udara yang Terkontrol
Dilansir dari bookwritten.com, buku dan rak kayu dengan berjalannya dengan waktu, akan melepaskan bahan kimia yang berbahaya dalam bentuk gas. Hal ini disebut ‘off-gassing’. Gas ini akan berdampak buruk pada buku-buku anda karena akan memicu menguningnya lembar-lembar buku. Oleh karena itu, pastikan adanya sirkulasi udara yang memadai di ruangan dan sekitar rak buku anda.