Secara mengejutkan Angelina Jolie mengumumkan dirinya melakukan operasi pengangkatan rahim. Tindakan besar tersebut ia pilih untuk mencegah terkena kanker rahim.
Angelina Jolie pernah mengagetkan dunia juga dengan pilihannya untuk mengangkat payudara setelah ibunya meninggal dunia karena kanker payudara. Upaya pencegahan yang dilakukan Angelina Jolie ini terbilang sangat berani memang, tapi itu semua keputusan setiap orang.
Meski begitu, dalam melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim dokter akan merekomendasikannya tidak pada sembarang perempuan. Ya, tindakan medis yang biasa dikenal dengan istilah Histerektomi tersebut bukan hal yang mudah dan tidak disarankan pada semua perempuan.
Baca Juga : Gunakan Busana ala Meghan Markle, Angelina Jolie Berhasil Curi Perhatian
Laman NHS menjelaskan bahwa ada beberapa alasan paling umum seorang perempuan menjalani operasi pengangkatan rahim, misalnya saja karena menstruasi yang sangat berat karena fibroid, nyeri panggul yang mungkin disebabkan oleh endometriosis atau penyakit radang panggul yang tak berhasil diobati (PID), adenomiosis atau fibroid, prolaps rahim, atau kanker rahim, ovarium, atau leher rahim.
Lebih lanjut, Herzliya Medical Center (HMC) menerangkan bahwa jika mengacu pada pandangan gynecological, ada kondisi tertentu seorang perempuan disarankan untuk mengangkat rahimnya, antara lain:
1. Prolaps uterus
Kelemahan ligamen dan otot dasar panggul dapat menyebabkan kelalaian dan prolaps uterus. Kondisi ini disertai dengan rasa nyeri yang hebat, risiko komplikasi infeksi, dan gangguan fungsi organ panggul lain, khususnya gangguan buang air kecil.
2. Fibroid rahim
Tumor jinak pada lapisan otot rahim bisa membesar sejalannya waktu. Komplikasi fibroid uterus (perdarahan uterus) seringkali memerlukan perawatan bedah.
3. Pendarahan Miss V yang berat
Selain fibroid rahim, perdarahan Miss V yang parah juga bisa disebabkan oleh penyakit selaput lendir dan gangguan hormonal. Risiko anemia berat sebelum dan sesudah menopause seringkali menjadi alasan pengangkatan rahim.