Kematian bisa dialami setiap orang. Baru-baru ini, Legenda Sepakbola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia akibat henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) pada Rabu 25 November 2020.
Dikutip dari Heart.org, kondisi tersebut berbeda dengan serangan jantung. Henti jantung biasanya terjadi akibat gangguan listrik di jantung yang menyebabkan hilangnya fungsi jantung, napas, dan kesadaran secara mendadak.
Gejala utamanya adalah hilangnya kesadaran dan tidak responsif. Kondisi ini bisa terjadi kepada siapapun meski tidak didiagnosis menderita sakit jantung.
Hal ini sering kali disebabkan irama yang tidak teratur atau aritmia. Hal ini terjadi akibat bilik jantung yang lebih rendah tiba-tiba berdetak tak seirama dan tidak memompa darah.
Kondisi ini sangat serius karena jantung berhenti berdetak atau sering disebut kematian jantung mendadak. Sebab kondisi ini menghambat aliran oksigen ke otak dan organ penting lain di dalam tubuh.
Orang yang mengalami henti jantung sebenarnya bisa diberikan pertolongan pertama berupa cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru.
Baca juga: Mengenal Henti Jantung yang Dialami Diego Maradona Sebelum Meninggal