VIRUS Corona Covid-19 memang diketahui berasal dari China. Tapi, sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta lain. Negara awal tempat berkembangnya virus corona bukanlah China, melainkan Amerika Serikat (AS).
Centers for Disease Control and Prevention atau yang lebih dikenal dengan CDC menyebut, virus Corona Covid-19 telah beredar di Amerika beberapa minggu tanpa terdeteksi sebelum kasus pertama dilaporkan pada tahun 2020.
Dalam laporan yang diterbitkan di Jurnal Infeksi Klinis, CDC menemukan bukti bahwa antibodi virus corona dalam darah yang dikumpulkan pada Desember 2019, virus tersebut ada di Amerika sebelum di China terjadi outbreak.
Para peneliti menganalisis donor darah yang dikumpulkan oleh Palang Merah Amerika dari penduduk di sembilan negara bagian, antara 13 Desember dan 17 Januari dan menemukan bukti antibodi di 106 dari 7.389 sampel.
Antibodi juga ditemukan dalam 67 donor darah pada bulan Januari dari negara bagian yang tidak melaporkan wabah yang meluas pada saat itu, seperti Connecticut, Iowa, Massachusetts, Michigan, Rhode Island, dan Wisconsin.
Menurut situs CDC, pasien COVID-19 pertama didiagnosis pada 20 Januari di negara bagian Washington. Namun, para peneliti menemukan antibodi dalam sampel darah sejak 13 Desember.
“Mungkin saja kita memiliki tingkat prevalensi yang rendah sebelumnya, dan itu tidak terlalu mengejutkan,” kata Gigi Gronvall, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security seperti dilansir dari USA Today.
Para ahli mengatakan virus corona bisa saja berada di AS sebelum kasus pertama tercatat pada Januari, tetapi tes serologis juga mungkin telah mengambil jenis yang berbeda atas virus corona yang berbeda sama sekali.
Antibodi adalah cara tubuh mengingat bagaimana ia merespons suatu infeksi sehingga dapat menyerang kembali jika terpapar patogen yang sama. Adanya antibodi dalam darah seseorang yang unik untuk virus corona menunjukkan bahwa mereka mungkin telah terinfeksi dan pulih.