SELAMA berabad-abad para petani Jepang memanfaatkan burung hantu untuk menjaga kebunnya dari hama. Menurut mereka memanfaatkan predator malam tersebut sangat efektif untuk membasmi vole atau tikus ladang.
Sebagaimana diketahui, burung hantu ural telah membuat sarang di kebun yang berisi banyak populasi hewan pengerat. Tetapi para petani Jepang adalah orang pertama yang menyadari efek menguntungkan dari hadirnya burung hantu tersebut.
Baca juga: Heboh Burung Hantu Terkecil Nyangkut di Pohon Cemara Raksasa, Begini Nasibnya
Sebagaimana dilansir Oddity Central, Rabu (2/12/2020), alhasil mereka secara aktif coba menggunakan hewan ini sebagai sarana pembasmi dan pengendalian hama secara alami. Selain mengizinkan burung hantu membuat sarang di cekungan pohon, para petani juga mulai memasang rumah pohon buatan untuk mendorong burung hantu agar menetap di lahannya.
Mereka segera menyadari bahwa burung hantu menurunkan populasi tikus secara signifikan, dan membuat pohon menjadi lebih sehat serta mampu memperoleh keuntungan lebih besar. Seperti diketahui, buah-buahan baru adalah bisnis besar di Jepang. Alhasil, petani tidak boleh kehilangan sebagian besar produksinya dengan menanam pohon.
Menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya tidak selalu menjadi pilihan, terutama di pertanian organik. Alhasil, banyak pemilik kebun bergantung pada burung hantu ural untuk mengendalikan vole.
Meskipun penggunaan burung hantu telah menjadi tradisi di Jepang selama bertahun-tahun, efisiensi burung sebagai alat pengendalian hama juga telah dikonfirmasi oleh penelitian modern. Dalam studi pada 2018, tim ilmuwan Jepang menghitung efek pengendalian hama burung hantu ural.
Baca juga: Viral Foto Bayi Burung Hantu Tidur Telungkup, Wajahnya Sampai Nyusruk ke Tanah
Hewan tersebut berkembang biak di kebun apel, dan menemukan bahwa predator itu mengurangi populasi tikus di wilayah perkembangbiakan mereka hingga sebesar 63 persen, dibandingkan dengan kebun yang tidak memiliki aktivitas burung hantu.
"Karena burung hantu ural berkembang biak memberikan efek pengendalian hama yang signifikan di dalam wilayah perkembangbiakan mereka. Pengenalan kembali pasangan burung hantu ural yang berkembang biak di dalam kebun akan berkontribusi pada pengendalian hama hewan pengerat," tulis penelitian tersebut.
"Mempromosikan reproduksi raptor asli di area pertanian dapat menjadi pilihan untuk mengembangkan pengelolaan hama terpadu sekaligus menjaga keanekaragaman hayati regional," lanjutnya.