SERANGAN jantung bisa menimpa siapa saja. Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat akibat penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.
Serangan jantung termasuk kategori penyakit kardiovaskular yang umumnya mengacu pada kondisi melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Kesalahpahaman yang umum adalah serangan jantung terjadi tanpa peringatan.
Baca juga: Sama-Sama Berdebar, Kenali Perbedaan Serangan Jantung dan Panik
Dikutip dari Express, Kamis (3/12/2020), menguap berlebihan bisa menjadi gejala serangan jantung. Jika seseorang mengalami peningkatan menguap yang tidak dapat dijelaskan oleh kurang tidur atau penyebab lainnya, itu bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius.
Masalah medis paling umum yang terkait peningkatan menguap adalah kurang tidur, insomnia, sleep apnea, narkolepsi, dan banyak obat yang menyebabkan kantuk.
Baca juga: Insomnia, Sesak Napas dan Rambut Rontok Jadi Gejala Awal Serangan Jantung
Ada beberapa penyakit medis lain yang menyebabkan menguap, termasuk pendarahan di sekitar jantung, tumor otak, multiple sclerosis, stroke, dan bahkan serangan jantung. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menguap membantu meningkatkan oksigenasi darah dan pendinginan otak.
Pakar kesehatan telah memperingatkan bahwa mereka yang menguap saat berolahraga, terutama di hari yang panas, bisa jadi berisiko terkena serangan jantung. Ini karena mekanisme pendinginan yang ada di dalam tubuh menunjukkan tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menandakan adanya masalah dengan jantung.