TELUR merupakan salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan, dan susu. Telur yang dimakan berasal dari jenis-jenis burung seperti angsa, ayam, atau bebek. Tapi, telur-telur yang lebih kecil seperti dari ikan juga sering digunakan sebagai campuran hidangan.
Telur dinilai sebagai makanan yang sehat, namun sebuah penelitian menemukan orang yang rutin mengonsumsi satu atau lebih telur per hari (setara dengan 50 gram) meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen.
Baca juga: 6 Cara Alami Cegah Diabetes, Minum Air Putih hingga Konsumsi Makanan BerseratĀ
Penelitian dari para ahli di University of South Australia yang dilakukan bersama China Medical University dan Qatar University ini adalah konsumsi telur akses pertama pada sebagian besar orang dewasa di China.
Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, Dr Ming Li dari UniSA mengatakan meningkatnya diabetes adalah kekhawatiran yang berkembang, terutama di China. Di mana perubahan pada pola makan tradisional China berdampak pada kesehatan.
"Diet adalah faktor yang diketahui dan dapat dimodifikasi yang berkontribusi pada timbulnya diabetes tipe 2, jadi memahami berbagai faktor makanan yang mungkin memengaruhi peningkatan prevalensi penyakit itu penting," ungkap Dr Li, seperti dikutip dari Express, Kamis (10/12/2020).
"Selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi yang substansial yang membuat banyak orang beralih dari pola makan tradisional yang terdiri dari biji-bijian dan sayuran, ke pola makan yang lebih diproses yang mencakup lebih banyak daging, camilan, dan makanan padat energi," jelasnya.
Baca juga: Waspada, Diabetes Komorbid yang Picu Kematian Pasien Covid-19Ā
Di saat yang sama, konsumsi telur juga terus meningkat. Sejak 1991 hingga 2009, jumlah orang yang makan telur di China hampir dua kali lipat.
Sementara hubungan antara makan telur dan diabetes sering diperdebatkan. Penelitian ini bertujuan menilai konsumsi telur jangka panjang dan risiko terkena diabetes yang ditentukan oleh glukosa darah puasa.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa konsumsi telur jangka panjang yang lebih tinggi (lebih dari 38 gram per hari) meningkatkan risiko diabetes di antara orang dewasa China sekira 25 persen," terangnya.
"Lebih lanjut, orang dewasa yang rutin makan banyak telur (lebih dari 50 gram atau setara satu telur per hari) memiliki peningkatan risiko diabetes hingga 60 persen," sambungnya.