HUBUNGAN ibu dan anak perempuan kadang terasa cukup rumit dan beragam. Beberapa di antara mereka memiliki hubungan baik seperti teman yang sangat akrab. Tapi tidak sedikit juga ada yang hanya bertemu dan berbicara sesekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari debat atau konflik.
Mengutip dari PsychCentral, Minggu (20/12/2020), psikolog sekaligus penulis buku tentang keluarga Roni Cohen-Sandler PhD melihat ada keluhan utama anak perempuan tentang ibu mereka, yaitu terlalu kritis serta menuntut. Sementara dari sudut pandang ibu, anak perempuan tidak mendengarkan, membuat pilihan yang buruk, dan tidak punya waktu untuk mereka.
Baca juga: Tak Perlu Kecewa Punya Anak Perempuan, 5 Gadis Ini Buktikan lewat PrestasiÂ
Bagaimanapun hubungan ibu dan anak perempuan selalu ada jalan untuk memperbaikinya. Menjelang Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember menjadi waktu yang tepat bagi kamu untuk melupakan ketegangan di masa lalu dan memperbaikinya.
Berikut beberapa tips untuk mulai memperkuat hubungan ibu dan anak perempuan, seperti dirangkum dari MindBodyGreen.
1. Buka jalur komunikasi
Membuka jalur komunikasi. "Mengingat situasi kesehatan saat ini, bertemu langsung mungkin tidak memungkinkan, tapi panggilan telepon atau mengirim kartu yang bertuliskan "Hai, aku memikirkanmu" bisa jadi awal yang baik," kata psikolog Kristina Hallett PhD ABPP.
Jika kalian masih berhubungan, tetapi jarang mengobrol untuk menghindari topik yang menimbulkan ketegangan, maka aturlah waktu sebaik mungkin untuk berbicara. "Jangan dipaksa untuk mengungkapkan subjek sebelum Anda siap," tambahnya.
2. Bersikap penuh kasih sayang
Berikan kasih sayang untuk diri sendiri dan ibu. "Saya ingin mengingatkan diri sendiri (dan orang lain) bahwa kita semua melakukan yang terbaik yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki, saat ini," kata Hallett.
Salah satu cara untuk mulai memahami ibu adalah dengan lebih baik adalah menanyakan tentang pola didikannya. Hal ini dapat membuat kamu lebih memahami maksud dan cara dia menanggapi konflik.
Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Kayak Digigit Semut, Jokowi: Saya Harap Semua MauÂ
3. Bersikap terbuka
Psikoanalis dan pendidik emosi Hilary Jacobs Hendel LCSW mengatakan, "Tidak ada objektivitas dalam hubungan, hanya pengalaman subjektif. Faktanya ada kemungkinan besar kamu dan ibu melihat perspektif berbeda," tambah Hallett.
Bukan berarti salah satu di antara kali ada yang benar atau salah, tetapi terkadang ketika menyangkut orangtua, keakraban dan bertahun-tahun bersama membuat kita tak mau mengalah.
Bersikaplah terbuka untuk memahami perspektif ibumu. Meskipun dia tidak memahamimu, memiliki pikiran terbuka membuat mulai melangkah maju.