Pembatasan sosial yang diterapkan selama pandemi Covid-19 membuat sebagian orang mengalami stres hingga depresi. Bahkan, tak sedikit pasangan mengeluhkan sulit mendapatkan intimasi karena adanya kekhawatiran berlebih dari penyebaran virus yang masih masif terjadi.
Tapi, fakta menarik diungkap seorang Psikolog berbasis di Berlin, Jerman, Dr Wolfgang Krueger. "Pandemi tak menyurutkan pasangan yang melakukan sesi terapi ke saya untuk tetap rutin berciuman," katanya seperti dikutip dari laman South China Morning Post.
Tidak hanya itu, pandemi pun membuat klien Krueger lebih banyak ngobrol dengan pasangannya. Namun, ia pun tak menutup mata bahwa pandemi ini menghancurkan rumah tangga pasangan, mulai dari pertengkaran yang terjadi terus menerus hingga pasangan yang memutuskan untuk menghindari kontak fisik.
"Fenomena yang kedua itu adalah maslaah serius. Sebab, suatu hubungan tanpa ciuman itu seperti hidup tapi tak hidup," kata Krueger.
Karena itu, jika Anda ingin hubungan dengan pasangan tetap terjalin baik, maka jangan pelit untuk melakukan ciuman. "Ini akan membuat pasangan Anda tetap bergairah mesti pandemi menyerang," katanya.
Baca Juga : Ini 6 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan Tubuh Anda
Menurut Krueger, ciuman itu aktivitas penting yang harus ada di dalam hubungan percintaan serius. Bukan hanya sebagai 'perekat' cinta, tapi ciuman juga memberi manfaat menyehatkan untuk tubuh.
Ya, saat Anda berciuman, kata Krueger, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, dan pipi memerah. Tidak hanya itu, reaksi kimiawi di dalam tubuh pun terjadi. Ya, saat berciuman oksitosin, serotonin, dan dopamin muncul.
Lalu, sebanyak 34 otot wajah bergerak aktif dan jutaan bakteri ber-transmisi dari mulut ke mulut. Reaksi kimia dan mekanisme ciuman ini dinilai kurang dipahami dengan baik oleh banyak orang. "Makanya, tak sedikit yang meremehkan ciuman, padahal ciuman itu luar biasa," tambah Krueger.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)