Jalanan dan pasar di Beirut Lebanon mulai dipadati masyarakat yang ingin mencari dekorasi Natal. Namun, hal tersebut tidak berarti Beirut telah bangkit atau sudah banyak suka cita di antara masyarakatnya.
Ramainya orang mencari dekorasi Natal itu karena harga yang ditawarkan gila-gilaan. Ya, penjual berpikir, daripada menumpuk di gudang, lebih baik dijual dengan harga miring. Itu yang bikin banyak orang membeli dekorasi Natal.
Natal di Beirut, Lebanon, jauh dari kesan mewah. Hal ini karena wilayah yang terdampak akibat ledakan yang terjadi pada 4 Agustus 2020 itu mengalami kebangkrutan. Banyak orang tak bisa mencukupi kebutuhan dasarnya.
"100.000 pound Lebanon (66 USD) atau sekitar Rp942 ribu tidak cukup untuk membeli deterjen, pasta gigi, dan sampo," kata Souad, seorang penduduk Forn El-Chebbak di pinggiran selatan Beirut, lapor Arab News.
"Lantas, bagaimana orang dengan gaji 800.000 pound Lebanon (530 USD) atau sekitar Rp7,6 juta bisa merayakan Natal dengan banyak makanan dan minuman?" tanya Souad menyadarkan pikiran banyak orang soal nasib orang-orang Beirut pasca-ledakan.
Souad pun menceritakan kalau dirinya tahun ini hanya bisa memberikan anak-anaknya satu kado Natal, yang biasanya lebih dari itu. "Meyakinkan anak-anak bahwa ayahnya hanya bisa memberikan sebuah kado Natal saja perlu perjuangan," keluhnya.
Baca Juga : 4 Ide Hadiah Natal untuk Orang Terdekat
Ya, di Lebanon, rerata harga mainan atau hadiah Natal itu berkisar 20.000 pound Lebanon (13 USD) atau sekitar Rp1,7 juta sebelum mata uang anjok, dan membuat harga mainan sekarang sekitar 120.000 pound Lebanon (79 USD) atau Rp1,1 jutaan. Itu pun harga dari mainan lokal, beda dengan mainan impor yang harganya bisa mencapai 250.000 pound Lebanon (165 USD) atau sekitar Rp2,4 juta.
Beda lagi dengan harga hadiah untuk orang dewasa uang berkualitas baik itu bisa mencapai 1 juta pound Lebanon (662 USD) atau sekitar Rp9,5 jutaan. "Karena kenaikan harga ini membuat pembelian barang pun menjadi sangat kecil. Kalung yang biasanya 300.000 pound Lebanon (198 USD) atau sekitar Rp2,8 juta menjadi 1,6 juta pound Lebanon (1060 USD) atau Rp15 jutaan," curhat Ghassan, pemilik toko perhiasan.