ORANG-orang di seluruh dunia banyak yang menyukai membaca buku, surat kabar, atau sebagainya. Bahkan itu terus berlangsung sampai zaman sekarang ketika banyak buku telah berubah dalam format digital dan bisa diakses tanpa harus ke perpustakaan atau toko.
Lalu apa sebenarnya yang didapat manusia dari membaca buku? Apakah ini hanya tentang kesenangan? Atau, adakah manfaat di luar kenikmatan ini? Jawabannya ternyata lebih dari itu.
Baca juga: Tak Mau Buku Kesayangan Jadi Kuning? Simak 4 Cara MencegahnyaÂ
Membaca buku bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental manusia. Manfaat tersebut ternyata bisa bertahan seumur hidup.
Mengutip dari Healthline, Selasa (29/12/2020), berikut penjelasan singkat tentang bagaimana membaca buku dapat mengubah otak dan tubuh manusia menjadi lebih baik.
1. Memperkuat otak
Sebuah badan penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa membaca benar-benar mengubah pikiran manusia. Dengan menggunakan pemindaian MRI, para peneliti telah mengonfirmasi bahwa membaca melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak.
Saat kemampuan membaca jadi matang, jaringan tersebut juga menjadi lebih kuat dan lebih canggih. Dalam satu studi yang dilakukan pada 2013, para peneliti menggunakan pemindaian MRI fungsional untuk mengukur efek membaca novel di otak.
2. Meningkatkan kemampuan berempati
Berbicara tentang merasakan sakit, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang membaca fiksi sastra atau cerita yang mengeksplorasi kehidupan batin karakter bisa menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi untuk memahami perasaan dan keyakinan orang lain.
Peneliti menyebut kemampuan ini sebagai "teori pikiran", seperangkat keterampilan yang penting untuk membangun, mengarahkan, dan memelihara hubungan sosial. Meskipun satu sesi membaca fiksi sastra kemungkinan tidak akan memicu perasaan ini, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembaca fiksi jangka panjang cenderung memiliki teori pikiran yang berkembang lebih baik.
Baca juga: Bukan Cuma Gowes, Baca Buku Bisa Jadi Tren Berfaedah Selama PandemiÂ
3. Mengembangkan kosakata
Para peneliti telah menemukan bahwa siswa yang membaca buku secara teratur, mulai dari usia muda, secara bertahap mengembangkan kosakata yang besar. Ukuran kosakata dapat memengaruhi banyak bidang kehidupan, mulai skor pada tes standar hingga penerimaan di perguruan tinggi dan peluang kerja.
Jajak pendapat tahun 2019 yang dilakukan oleh Cengage menunjukkan bahwa 69 persen pemberi kerja mencari orang dengan keterampilan lain, seperti kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Membaca buku adalah cara terbaik untuk meningkatkan eksposur pada kata-kata baru yang dipelajari dalam konteks.