PENDERITA covid-19 melaporkan adanya gejala baru berupa parosmia atau gangguan indera penciuman. Ini berbeda dengan gejala sebelumnya yang berupa batuk, demam, dan sebagainya.
Gejala parosmia dinilai sangat aneh dan unik. Para penderita parosmia mengatakan itu mengurangi kenikmatan makanan dan mengubah aroma sjumlah benda-benda.
Baca juga: Mengenal Parosmia, Gangguan Penciuman Penderita Covid-19Â
"Pagi ini saya melihat dua pasien dengan parosmia. Yang satu mengatakan mereka bisa mencium bau ikan menggantikan bau lain, dan yang lain bisa mencium bau terbakar saat tidak ada asap di sekitarnya," kata Profesor Nirmal Kumar, ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) sekaligus guru besar di Edge Hill University Medical School, seperti dilansir Express, Senin (4/1/2021).
Virus corona menyerang sistem pernapasan, hidung dan tenggorokan. Ini menyebabkan orang kehilangan indera penciuman.
Bukti terbaru menunjukkan covid-19 dapat menyebabkan hal sebaliknya dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Parosmia mengacu pada fenomena ini, karena orang melaporkan bau tidak sedap berbulan-bulan setelah tertular virus corona.
Berikut ini fakta-fakta gejala baru covid-19 parosmia yang menyasar penciuman, seperti dirangkum dari Healthline.
Baca juga: Sebagian Penderita Covid-19 Alami Parosmia, Bisa Kembali Pulih?Â
1. Tidak dapat mendeteksi aroma
Orang dengan parosmia mengalami kehilangan intensitas aroma yang berarti tidak dapat mendeteksi seluruh bau di sekitar. Terkadang parosmia menyebabkan hal-hal yang ditemui setiap hari tampak seperti memiliki bau yang kuat dan tidak menyenangkan.
Anda dapat mendeteksi bau yang ada tetapi baunya salah bagi mereka. Misalnya, bau harum dari roti yang baru dipanggang berbau menyengat dan busuk, bukan yang halus dan manis.
2. Gejala
Tingkat keparahan gejala bervariasi dari setiap kasus. Gejala utama parosmia adalah merasakan bau busuk yang terus-menerus, terutama saat ada makanan. Anda juga mengalami kesulitan mengenali atau memperhatikan beberapa bau di sekitar, akibat kerusakan neuron penciuman.
Aroma yang tadinya Anda anggap menyenangkan sekarang menjadi sangat kuat dan tak tertahankan. Jika Anda mencoba makan makanan yang baunya tidak enak, merasa mual atau mual saat makan.
3. Penyebab
Parosmia biasanya terjadi setelah neuron pendeteksi aroma atau juga disebut indera penciuman rusak karena virus atau kondisi kesehatan lainnya. Neuron-neuron ini melapisi hidung dan memberi tahu otak cara menafsirkan informasi kimiawi yang membentuk bau. Kerusakan neuron ini mengubah cara bau mencapai otak.