Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hal baru di telinga kita. Sudah banyak perempuan di luar sana yang menjadi korbannya. Salah satunya seorang nenek yang bernama Claudine.
Perempuan asal Israel ini adalah korban KDRT. Suaminya melakukan kekerasan fisik dan penghinaan selama bertahun-tahun.
"Aku bersedia menerima penghinaan tapi kemudian dia (suami) memberitahuku, jika kamu tidak pergi aku akan membunuhmu,” ujar Claudine.
Seperti dilansir dari Nas Daily, pernikahan Claudine berlangsung selama 24 tahun dan menghasilkan 4 orang anak. Selama pernikahannya, Claudine menyembunyikan rasa sakitnya dan bertahan karena dia ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.
"Lalu dia (suami Claudine) mulai melibatkan anak-anak. Karena anak-anak menangis dan ketakutan ayahnya akan membunuh saya," kata nenek dari 2 orang cucu ini.
Mereka benar-benar memohon pada saya. "Bu tolong pergi, jangan khawatirkan kami. Kami akan mendukungmu sepenuhnya," kata anak-anak Claudine memohon agar dia meninggalkan suaminya.
Suatu hari dia menyadari bahwa dia tidak bisa menyembunyikan lukanya terus-menerus. Lalu dia mengambil keputusan untuk meninggalkan suaminya dan bercerai.
Dia tidak berhenti sampai di situ. Dia kemudian pergi ke gym setiap hari selama 10 tahun. Claudine bertekad untuk mengembangkan kekuatan fisiknya.
"Dulu saya sangat kurus. Saya pikir, saya akan mencoba gym agar tubuh saya makin kuat. Perlahan-lahan fisik saya berkembang. Saya menyadari bahwa saya jatuh cinta padanya (gym). Rasanya seperti jatuh cinta dengan seorang pria. Sungguh!” jelas Claudine.
Claudine mengubah pola makannya, berhenti mengkonsumsi makanan manis, gula dan karbohidrat. Kemudian ototnya menjadi lebih besar.
Perlahan tapi pasti, Claudine merasa lebih kuat dan lebih aman. Sekarang dia merasa aman di dekat laki-laki manapun karena dia cukup kuat untuk untuk melawan jika diserang.
Nenek yang dijuluki The Iron Lady ini sekarang juga menolong para perempuan lain, korban KDRT. Dia pun menjadi relawan bersama polisi, mengunjungi keluarga-keluarga dengan kasus KDRT.
(DRM)